Zu3Y1Tyh5M3UtKd8x5bDon4s3N5Axboydq92AuYu

Apa Pengertian Generasi Sandwich? Kenali Penyebab, Karakteristik, dan Ciri-Cirinya!

2 komentar
Generasi sandwich menjadi salah satu istilah baru yang sering ditemukan belakangan ini. Dengan begitu, sekarang saatnya kita memahami lebih lanjut tentang istilah ini. Karena mungkin tanpa disadari, di antara kita ada yang menjadi salah satu generasi ini. Berikut ini pengertian generasi sandwich dan pembahasan lainnya.



Apa Itu Generasi Sandwich

Sandwich generation adalah adalah istilah yang menggambarkan status ekonomi antara dua generasi yang diemban oleh satu orang. Seumpama ditekan untuk memenuhi keduanya, rasanya seperti roti isi yang juga ditekan. Situasi ini terkait dengan orang-orang yang memiliki banyak tanggung jawab, yaitu menghidupi dua generasi atas dan bawah.

Generasi atas misalnya orang tua atau mertua, sedangkan generasi bawah adalah adik, keponakan, atau bahkan cucu. Kondisi ini tentunya tidak mudah karena kita harus menghidupi banyak orang secara finansial dalam waktu yang bersamaan.

Apalagi jika gaji yang diperoleh pas-pasan. Tekanan ini tidak boleh dianggap enteng dan sepele. Dampaknya juga dapat merasuk ke dalam kehidupan sosial, kesehatan mental, dan kesehatan fisik seorang individu.

Penyebab

Setelah mengetahui pengertian generasi sandwich, saatnya mengetahui apa yang menyebabkan generasi ini lahir. Penyebabnya adalah:

1. Keluarga yang Konsumtif
Gaya hidup konsumtif memiliki efek yang tidak baik untuk keuangan. Kita menjadi tidak bisa menabung dan membangun dana darurat karena cenderung membeli barang yang tidak terlalu dibutuhkan. Karena keluarga yang konsumtif, beban nafkah akan diemban satu orang di dalamnya dan ini akan memberatkan.

2. Kemampuan Finansial Lemah
Hal ini paling sering terjadi karena orang tua tidak menabung cukup untuk hari tua sehingga anak yang harus menghidupi seluruh keluarga. Selain itu, perencanaan keuangan yang kurang matang untuk masa depan juga menjadi pemicunya. Anak-anak juga tidak terbiasa menabung dan tidak diajarkan untuk mengelola keuangan dengan baik.

2. Generasi Sebelumnya juga Generasi Sandwich
Coba amati sejak awal, apakah model generasi ini sudah mendarah daging di keluarga. Asuhan yang mendarah daging dari generasi sebelumnya bisa menjadi mata rantai yang pada akhirnya akan menjadikan generasi berlarut-larut. Generasi sebelumnya adalah orang-orang yang juga mendukung banyak anggota keluarga. Pengeluaran yang terus meningkat dan pendapatan yang terbatas membuat generasi sandwich sulit untuk menabung.

Karakteristik

Adapun karakteristik dari sandwich generation adalah orang yang harus menghidupi orang tua, adik, dan anaknya pada saat yang bersamaan. Generasi ini harus terus memikirkan pengeluaran dan tidak bisa menabung. Orang berusia paruh baya biasanya merasa terjebak di antara kebutuhan orang tua dan anak-anak mereka.

Beban keuangan ini berdampak negatif pada sisi emosional. Bahkan statistik menunjukkan bahwa beban keuangan yang terkait dengan tanggung jawab generasi sandwich terus meningkat.

Ciri-Ciri

Berikut ini adalah ciri-ciri dari generasi tersebut:

1. Traditional Sandwich Generation
Ciri ini berada di rentang usia 40 sampai 50 tahun. Biasanya mereka dibebani tanggung jawab untuk membiayai orang tua yang sudah lanjut usia dan anak-anak yang masih bergantung secara finansial.

2. The Club Sandwich Generation
Usianya yaitu dalam rentang 30 sampai 60 tahun. Mereka terbebani tanggung jawab untuk menghidupi orang tua, anak, cucu, dan kakek/nenek jika masih ada.

3. The Open Faced
Ini adalah ciri generasi dari usia manapun yang masih bertanggung jawab untuk memenuhi orang tua dan anggota keluarga inti. Di sisi lain, mereka juga masih harus menghidupi diri sendiri.

Dampak

Dampak yang ditimbulkan dari adanya generasi ini adalah:

1. Depresi dan Stress
Kemungkinan besar sandwich generation rentan terhadap stress dan depresi karena memiliki tekanan dan tuntutan yang sangat tinggi. Pemikiran masih terbagi yaitu tentang orang tua dan anak. Kita bahkan tidak bisa berpikir untuk diri sendiri.

Selain itu, tingkat stress semakin tinggi karena kita terus merasa khawatir. Kita terus memikirkan masa depan, terutama tentang kesehatan orang tua dan pendidikan anak-anak kita.

2. Rentan Burnout
Memberi makan diri sendiri, orang tua, dan anak-anak pasti tidak mudah. Ini akan menjadi penyebab kurangnya waktu istirahat karena bekerja tanpa mengenal waktu. Oleh karena itu, wajar saja jika mengalami burnout. Terus bekerja tentu akan cepat membuat lelah secara fisik dan mental. Selain itu, generasi ini mungkin kesulitan mengekspresikan emosi dan memendam rasa burnout tersebut.

3. Sering Merasa Bersalah
Meski membiayai hidup banyak orang, generasi sandwich kerap merasa bersalah. Perasaan ini muncul ketika orang tersebut tidak dapat memenuhi ekspektasi atau harapan orang tua dan anak. Rasa bersalah ini juga dapat mempengaruhi kesehatan mental.

4. Khawatir Berlebih
Khawatir berlebih dialami generasi sandwich karena merasa terlalu peduli pada orang lain. Mereka biasanya khawatir tidak bisa memberikan yang terbaik untuk orang tuanya, khawatir dengan masa depan anaknya, atau khawatir hidupnya tidak akan bisa lebih baik karena selalu menghidupi orang banyak.Itulah pembahasan mengenai pengertian generasi sandwich dan hal yang berkaitan lainnya. Semoga rantai ini bisa segera putus karena tidak sehat dalam suatu keluarga. Persiapan finansial berperan penting karena merupakan hal yang krusial.

Related Posts

2 komentar

  1. Luar Biasa
    Terimakasih Banyak Pak atas artikel yang hebat ini
    ulun merasa di posisi The Open Faced semoga ulun bisa menjadi lebih baik dan memandirikan keluarga ulun seperti yang di cantumkan diatas, After all ulun merasa bahagia karena ini salah satu proses yang akan mendewasakan diri
    Semoga Bapak Dan keluarga selalu dalam keadaan sehat walafiat
    aamiin

    BalasHapus
  2. Aamiin ya Rabbalalamin, terima kasih Bang @Imam Hidayat. Doaku yang sama untukmu sekeluarga, aamiin.

    BalasHapus

Posting Komentar