
Idul Adha, juga dikenal sebagai Hari Raya Qurban, jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah, bulan terakhir dalam kalender Hijriah. Ibadah ini bermula kala Nabi Ibrahim menyampaikan kepada Nabi Ismail perintah Allah SWT yang diterimanya melalui mimpi. Dengan penuh keimanan, putra yang sangat dicintainya itu mengatakan agar Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah SWT tersebut. Percakapan antara ayah dan putranya tersebut diterangkan dalam QS. As-Saffat Ayat 102.
Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.”
Turunnya perintah berqurban adalah ujian Allah kepada Nabi Ibrahim AS dan putranya Nabi Ismail AS. Sebuah perintah yang sangat berat. Meskipun begitu, Nabi Ibrahim tetap bersabar dan taat kepada Allah. Ketika Nabi Ibrahim memberitahu putranya tentang perintah Allah, Nabi Ismail dengan patuh dan taat menyambutnya. Mereka berdua bersiap untuk melaksanakan perintah tersebut. Walaupun pada saat yang krusial, ketika Nabi Ibrahim bersiap untuk menyembelih, Allah mengganti Nabi Ismail Ismail dengan seekor domba sebagai qurban penyembelihan. Kisah penyembelihan ini menunjukkan ketundukan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail kepada Allah kepada perintah-Nya. Allah menguji iman dan ketaqwaan mereka. Keduanya adalah hamba-hamba Allah yang saleh, hamba-hamba yang berhasil melewati ujian dengan penuh kesabaran dan kepatuhan.
Ada dua dimensi kesalehan dalam ibadah qurban, yaitu kesalehan individual dan kesalehan sosial. Kesalehan individu merupakan kesalehan ritual ibadah seperti sholat, puasa, zakat dan ritual-ritual pribadi atau privat lainnya. Kesalehan sosial merupakan tanggungjawab kita bersama menciptakan kesalehan atau kebaikan-kebaikan baik diri sendiri dan lingkungan kita.
Ibadah Qurban merupakan salah satu ibadah sosial yang menunjukkan pentingnya hubungan manusia dan Allah, sekaligus hubungan manusia sebagai hamba dan Allah SWT sebagai pencipta. Bahkan, pentingnya ibadah sosial kurban dikategorikan sebagai ibadah Sunnah Muaqqad. Rasulullah SAW bersabda “Man wajada sa’atan falam yudhahhi fala yaqrabanna mushallana” yang artinya: siapapun yang memiliki kemampuan namun tidak berqurban, maka jangan sekali-kali mendekat tempat shalat kami (HR. Ahmad dan Ibn Majah).
Ibadah Qurban merupakan salah satu ibadah sosial yang menunjukkan pentingnya hubungan manusia dan Allah, sekaligus hubungan manusia sebagai hamba dan Allah SWT sebagai pencipta. Bahkan, pentingnya ibadah sosial kurban dikategorikan sebagai ibadah Sunnah Muaqqad. Rasulullah SAW bersabda “Man wajada sa’atan falam yudhahhi fala yaqrabanna mushallana” yang artinya: siapapun yang memiliki kemampuan namun tidak berqurban, maka jangan sekali-kali mendekat tempat shalat kami (HR. Ahmad dan Ibn Majah).
Untuk masuk surga, selain menjalankan perintah dan menjauhi larangan sebagai bentuk kesalehan individual, kita juga harus berbuat baik terhadap orang lain, terutama kepada mereka yang membutuhkan uluran tangan kita sebagai implementasi kesalehan sosial. Bagi kita yang berkecukupan atau berkemampuan, hendaknya kita berqurban sebagai tanda syukur atas nikmat yang dikaruniakan Allah kepada kita. Allah SWT menegaskan : “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat atau bersyukurlah kepada Tuhanmu, dan berqurbanlah” (QS. Al-Kautsar: 1-2).
Idul Adha adalah momentum meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Ibadah Qurban adalah ujian kesalehan kita secara individual sebagai hamba, bukti bahwa kita tidak mencintai dunia secara berlebihan sehingga mengabaikan perintah-Nya. Berqurban juga bukti kesalehan sosial kita yang diwujudkan dalam bentuk kepedulian kita kepada orang lain, dengan cara membeli hewan untuk diqurbankan, dan membagikan dagingnya kepada mereka yang kekurangan.
Selamat Idul Adha 1444 H, semoga kita tergolong hamba yang selamat dan bermanfaat bagi orang banyak, aamiin ya Rabbalalamin.
Idul Adha adalah momentum meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Ibadah Qurban adalah ujian kesalehan kita secara individual sebagai hamba, bukti bahwa kita tidak mencintai dunia secara berlebihan sehingga mengabaikan perintah-Nya. Berqurban juga bukti kesalehan sosial kita yang diwujudkan dalam bentuk kepedulian kita kepada orang lain, dengan cara membeli hewan untuk diqurbankan, dan membagikan dagingnya kepada mereka yang kekurangan.
Selamat Idul Adha 1444 H, semoga kita tergolong hamba yang selamat dan bermanfaat bagi orang banyak, aamiin ya Rabbalalamin.
Posting Komentar
Posting Komentar