Zu3Y1Tyh5M3UtKd8x5bDon4s3N5Axboydq92AuYu

Perpisahan dan Tasyakuran Murid Kelas VI SD Islam Sabilal Muhtadin Banjarmasin

 

Sudah lama saya tidak datang ke acara perpisahan sekolah. Terakhir kali saya menghadiri acara perpisahan sekolah pada tahun 2018. Waktu itu, perpisahan sekolah anak saya yang ketiga, Rakha Abimanyu Al Fatih dari sekolah TK.

Hari ini, 3 Juni 2023, memenuhi undangan Ibu Aintayati, M.Pd.I, Saya menghadiri acara perpisahan dan tasyakuran peserta didik kelas VI SD Islam Sabilal Muhtadin Banjarmasin. Di tengah acara, berulang kali saya menyeka air mata. Saya memang agak sentimental jika menghadiri acara seperti ini. Saya jadi teringat masa-masa sekolah dulu: teringat guru-guru dan teman masa kecil. Rasanya ingin kembali ke masa itu. Apalagi mendengarkan murid-murid menyanyikan lagu Hymne Guru karya Sartono, dan lagu Terima Kasihku-Guruku karya Sri Widodo, tak kuasa saya menahan tetesan air mata.

Ada tiga sambutan yang menarik perhatian saya. Pertama dari Ibu Aintayati, M.Pd.I, Kepala SD Islam Sabilal Muhtadin Banjarmasin. Dalam sambutannya, beliau menyemangati para murid untuk rajin belajar, berjuang keras mewujudkan cita-cita, jangan melalaikan sholat dan membanggakan orang tua. Ibu Aintayati juga memohon maaf kepada orang tua murid dan para murid jika selama berinteraksi di sekolah terdapat perilaku dari beliau atau dewan guru yang menyakiti hati mereka. “Kita saling memaafkan,” ucapnya. Di hari bahagia ini, Ibu Aintayati, mewakili para guru dan staff mengucapkan terima kasih kepada para orang tua murid yang telah memberikan kepercayaan kepada sekolah untuk mendidik putra-putri mereka. “Semoga anak-anakku senantiasa dilindungi Allah SWT, dan sukses,” doa beliau mengakhiri sambutannya. 

Setelah memindahkan tali pada topi toga dari kiri ke kanan 138 peserta didik yang dinyatakan lulus pada tahun ini, Ibu Aintayati M.Pd.I, memimpin pembacaan janji siswa diikuti oleh ratusan murid.

Sambutan kedua oleh Pak Nasrullah S.Ag.,M.Pd. Sekretaris LPI Sabilal Muhtadin Banjarmasin ini dalam sambutannya mengatakan kunci kejayaan hidup di dunia dan keselamatan di akhirat adalah memuliakan orang tua. “ada tiga orang tua yang harus kita muliakan menurut Imam Ghazali,” ujarnya. Beliau menyebutkan ketiga orang yang dimaksud satu per satu kemudian menjelaskannya. Pertama adalah orang tua kandung. Kedua, orang tua pasangan (mertua), dan yang ketiga, orang yang mengajarkan ilmu (guru). “Hormatilah mereka maka hidup kalian akan selamat, sukses dan barokah,” nasehatnya kepada para siswa yang hadir di acara tersebut.

Sambutan ketiga dari orang tua siswa yang lulus. Sambutan ini diwakili oleh Pak Fauzan Mutaqien. Beliau menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para guru dan staff sekolah yang telah memberikan layanan terbaik dalam proses pendidikan putera beliau dan seluruh peserta didik yang lulus. Dalam sambutannya yang penuh semangat dan berapi-api, Pak Fauzan mengungkapkan harapan dan doa-doanya bagi anak-anak. “Anak-anak kita yang lulus pada tahun ini, InsyaAllah, 22 tahun dari sekarang akan berusia sekitar 34 tahun. Saat itu, tahun 2045, Indonesia akan memasuki generasi emas. InsyaAllah, anak-anak yang lulus pada tahun inilah yang nanti akan memimpin bangsa yang besar ini,” ujarnya. “Teruslah belajar, siapkan dirimu untuk menyambut tantangan-tantangan di masa mendatang. Jadilah orang yang bermanfaat bagi orang banyak dan negara,” tambahnya lagi.

Banyak pengetahuan saya dapatkan di acara perpisahan peserta didik angkatan ke-30 SD Islam Sabilal Muhtadin Banjarmasin yang beralamat di Komplek Masjid Raya Jl. Jend Sudirman No.1, Antasan Besar, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Sekolah yang berada di komplek Masjid Raya Sabilal Muhtadin ini terakreditasi A, mempunyai banyak guru dan murid-murid yang berprestasi baik di bidang akademik ataupun nonakademik.

Selain berdekatan dengan masjid terbesar di Kalimantan Selatan yang dibangun pada tahun 1981 sebagai penghormatan terhadap ulama besar Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari sehingga para muridnya mudah menjalankan ibadah sholat berjama’ah di masjid, kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ini pun sangat mendukung pengembangan karakter dan potensi peserta didik, antara lain drum band, pramuka, futsal, tari, tilawatil qur’an, bimbingan anak berprestasi, dan program 3T.

Setelah berpamitan dengan Pak Nurjaya, guru senior yang pernah menjabat wakil kepala sekolah dan kepala SD Islam Sabilal Muhtadin Banjarmasin, Saya pun undur diri. Dalam perjalanan pulang, saya merasa salut dengan Ibu Aintayati, sang kepala sekolah. Beliau telah mengabdi di sekolah ini lebih dari 20 tahun. Sebelum diberikan amanah menjabat kepala sekolah, Seperti Pak Nurjaya, Beliau juga pernah dipercaya menjabat wakil kepala sekolah. Saya dapat merasakan besarnya kecintaan beliau dan rekan-rekan guru terhadap sekolah, tempat mereka mengabdi mencerdaskan anak bangsa.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan dan barokah kepada seluruh keluarga besar SD Islam Sabilal Muhtadin Banjarmasin atas perjuangannya mendidik para murid agar menjadi generasi kreatif dan berakhlak mulia yang berguna bagi agama dan negara, aamiin ya Rabbalalamin.


 


Related Posts

Posting Komentar